Langsung ke konten utama

Cara Menjaga Berat Badan Agar Tak Naik Lagi Setelah Diet

Hai, diet memang jadi salah satu cara paling efektif dalam menurunkan berat badan. Setelah diet sukses kamu tak boleh lengah! Kamu juga tetap harus menjaga berat badan setelah diet agar kerja kerasmu saat diet tidak sia-sia.




Mempertahankan berat badan setelah diet memang lebih sulit dibandingkan menurunkan. Jika kamu lengah, maka berat badan lambat laun kembali naik. Jika kamu ingin berat badanmu tetap stabil, berikut ini ada beberapa tips mudah yang bisa kamu coba loh.
  • Tips pertama kamu harus bisa mengendalikan diri. Kontrol diri adalah kunci penting dalam mempertahankan berat badan. Paling utama kontrol nafsu makan. 
  • Next, jangan terpengaruh ajakan lingkungan. Kamu harus berpendirian teguh. Seringkali teman mengajak untuk makan bersama. Nah, kamu harus bisa mengendalikan diri tuh.
  • Untuk pola makan sendiri sebisa mungkin kamu harus membatasi olahan gula, minyak, dan tepung. Selain itu, pilih lauk rendah lemak seperti daging tanpa lemak, dada ayam tanpa kulit, ikan, dan putih telur.
  • Kamu juga sangat disarankan untuk mengutamakan kualitas makan daripada kuantitas.
  • Nikmati makananmu, kunyah secara perlahan dan cermati rasa yang ada di mulut. Ini akan membuatmu tidak kalap saat makan.
Nah itu tadi adalah beberapa tips mudah yang bisa kamu ikuti agar berat badanmu tetap stabil meskipun sudah tak melakukan diet ketat lagi. Semoga bermanfaat ya.
Lihat juga 3 Cara Meminum Cuka Sari Apel untuk Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Nah kalo kamu hobi makan? bagaimana cara kontrolnya
da beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk tetap menjaga berat badan, seperti:

1. Membuat rencana
Buatlah rencana jangka pendek dan jangka panjang tentang makanan sehat, camilan yang diinginkan, rutinitas olahraga, motivasi, dan ide-ide lainnya. Anda juga bisa membuat strategi menjaga berat badan, misalnya dengan mengkombinasikan antara makanan favorit dan makanan sehat. 

2. Bergerak
Ketika Anda memakan berbagai macam makanan tanpa Anda sadari, kalori yang masuk ke dalam tubuh pun bertambah. Biasakan tubuh Anda agar terus bergerak. Banyaknya aktivitas fisik dapat membantu mengelola berat badan Anda. Menurut Katherine Zeratsky ahli nutrisi Mayo Clinic, mengurangi kalori sebenarnya lebih efektif dibandingkan olahraga dalam proses penurunan berat badan. 

Olahraga adalah faktor yang penting, menurut Dr. Jacinda Nicklas, seorang dokter dan peneliti di University of Colorado Denver School of Medicine, yang dikutip oleh Livescience.dom. Kenapa olahraga sangat berpengaruh dalam menjaga berat badan? Alasannya adalah agar tubuh kita terhindar dari metabolisme yang melambat, sehingga Anda juga terhindar dari naiknnya berat badan.

3. Tetap makan

Mencoba mengelola kalori yang masuk ke dalam tubuh, bukan berarti Anda tidak memakan sesuatu atau merasa lapar. Jika Anda memang hobi makan, makan saja, tetapi pilihlah makanan yang sehat dan rendah kalori. Jika Anda mudah tergoda dengan pie, kue, keripik kentang, dan makanan berlemak lainnya, Anda bisa memilih makanan yang hampir sama tetapi lebih sehat. Contohnya Anda bisa mengganti es krim batang dengan pisang yang dibekukan, atau keripik sayur untuk menggantikan keripik kentang dalam kemasan.

4. Ganti menu dengan porsi yang sama
Anda tetap bisa memiliki porsi sepiring penuh, jika Anda mengganti beberapa tipe makanan. Sebagai contohnya, Anda bisa mencoba 50% porsi piring dengan buah dan sayur, 25% biji-bijian atau gandum (misalnya beras merah), dan 25% protein. Protein dapat membuat tubuh Anda kenyang lebih lama.

5. Jangan melewatkan sarapan
Penelitian yang dikutip oleh Livescience.com menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan cenderung mengalami peningkatan berat badan dibanding dengan yang tidak melewatkannya. Menurut National Institutes of Health, hal ini terjadi karena orang cenderung merasa lapar pada siang hari. Ketika menahan lapar, hormon leptin pun dikeluarkan, sehingga Anda memakan apa pun tanpa kendali, ditambah lagi Anda akan ngemil tidak terkendali juga.

6. Jangan menahan makan makanan kesukaan Anda
Biar pun Anda sedang mengatur pola makan, Anda bisa tetap memakan makanan kesukaan Anda. Ketika Anda ingin memakannya, Anda bisa memakannya, tetapi seimbangkan dengan buah, sayur, biji-bijian, susu rendah lemak, dan air putih. Menurut Mary Ellen DiPaola, seorang ahli diet terdaftar di University of California, San Francisco Medical Center yang dikutip Livescience.com, menyeimbangkan asupan dengan makanan sehat dapat membuat Anda merasa kenyang dan mengurangi rasa lapar meski asupan kalori rendah.

7. Makan dengan sadar seutuhnya
Anda mungkin akan ngemil sambil menonton televisi. Memang rasanya nikmat makan sambil menonton televisi, namun hal tersebut akan membuat Anda memakan lagi dan lagi. Ketika Anda makan makanan yang tinggi kalori, usahakan Anda memakannya dengan kesadaran penuh, merasakan setiap gigitan, sadar ketika Anda menelan makanan tersebut, dan nikmati setiap rasa yang dihasilkan oleh makanan tersebut.

sumber : vemale.com, hellosehat.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Penting Gizi Seimbang, Bukan "4 Sehat 5 Sempurna"

Slogan "4 Sehat 5 Sempurna" bisa diterjemahkan tanpa takaran tepat, sehingga bisa sebabkan obesitas. Kita telah mengenal jargon 4 sehat 5 sempurna jauh sebelum kita benar-benar belajar formal tentang makanan sehat di bangku sekolah. Slogan 4 sehat 5 sempurna ini dipopulerkan oleh guru besar ilmu gizi pertama di Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo pada tahun 1950-an. Dalam konsep 4 sehat 5 sempurna, makanan sehat adalah makanan yang mengandung 4 sumber nutrisi yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu. Sejak tahun 1990-an pedoman 4 sehat 5 sempurna ini dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Hingga kemudian, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akhir bulan Oktober lalu mengkampanyekan slogan "Isi Piringku" sebagai pengganti slogan "4 Sehat 5 Sempurna" untuk pedoman konsumsi sehari-hari dalam memenuhi gizi seimbang. "Dulu kita punya slogan 4 Se

5 Cara Kerja Cuka Apel untuk Penurun Berat Badan

1. Menyeimbangkan Tingakat Gula Darah Cuka Apel untuk Menurunkan Berat Badan – Cuka sari apel atau dikenal sebagai ACV, adalah cuka yang terbuat dari sari apel. Cuka ini sarat dengan asam aseat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita. Selain itu cuka sari apel juga dapat membantu menurunkan berat badan. Salah satu manfaat terbaik dari cuka apel adalah membantu dalam menyeimbangkan kadar glukosa. Menjaga kadar gula tetap seimbang merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan. Kenapa? Karena ketika kadar glukosa darah dengan cepat naik dan turun, ini dapat mengarah ke perubahan suasana hati, sakit kepala, gemetaran, keinginan ngemil dan kelaparan.Cuka sari apel dapat membantu mengurangi efek dari gula atau karbohidrat dari makanan yang Anda makan. Selain itu juga mengurangi nafsu ngemil dan rasa lapar. 2. Meningkatkan Rasa Kenyang Rasa kenyang mengacu pada perasaan penuh dan puas setelah makan. Ketika diminum sebelum atau bersama makan

Ini Adalah 4 Hal Buruk yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Goreng-Gorengan

Semua orang tahu bahwa makan gorengan itu tak baik untuk kesehatan, tapi tak banyak yang tahu apa yang sebenarnya yang terjadi di dalam tubuh sehingga makanan berlemak, berminyak seperti goreng-gorengan masuk kategori tak sehat. Jika ingin tahu, inilah yang terjadi pada tubuh jika ditelaah secara ilmiah. Ahli diet Ayla Barmmer mengungkapkan dalam Time.com bahwa makanan yang digoreng menimbulkan sekian efek ini pada tubuh. 1. Mengganggu sistem pencernaan Dominan kandungan dalam makanan gorengan adalah karbohidrat dan lemak, dan dua kombinasi ini memperlambat metabolisme sistem pencernaan karena banyak komponen yang perlu disesuaikan untuk tubuh. Karena hal ini, seringkali orang merasa mual, kembung dan sakit perut karena terlalu banyak makan gorengan. 2. Membunuh bakteri baik di perut Sayangnya, gorengan bisa mengganggu dan membunuh bakteri baik di usus. Akibatnya, tubuh menyerap sari makanan yang buruk, mengganggu imun tubuh dan menimbun lemak yang menyebabkan